Halaman

Perhatian : para pengunjung di Larang Pencet / klik judul iklan yg bertentangan dengan SYARIAH ISLAM, harap maklum karena pemilik website tidak bisa mengontrol penuh tampilan iklan. .. terimakasih dan anda berkunjung di blogger tentang ternak / penangkaran, semoga kita semua selalu diberi keselamatan dan kesehatan oleh Alloh SWT. amin ya robbal alamin.

Cara Merawat Piyik Perkutut dan Makanan

Cara Merawat Piyik Perkutut dan Makanan sangat penting dalam menunjang salah satu point dalam perkembangan trotolan / anakan itu sendiri. Seminggu setelah menetas dengan perkembangan wajar, anak perkutut umumnya tentulah sudah tumbuh besar. Sebagian besar tubuhnya sudah ditumbuhi bulu-bulu jarum. Pada umur ini, anak perkutut belum aktif bergerak. Organ-organ geraknya, sayap dan kaki, masih terlihat sangat lemah. Kakinya belum mampu mengangkat tubuh dan sayapnya belum bisa dikepak-kepakkan.
Pada umur sekitar sepuluh hari, mungkin ada yang melakukan pemasangan cincin pada kaki anak perkutut. Pemasangan dilakukan dengan cara memasukkan cincin pada tiga jari yang menghadap ke depan, lalu didorong ke belakang hingga melewati jari yang menghadap ke belakang. Setelah melewati jari yang menghadap ke belakang berarti cincin telah terpasang pada kaki perkutut. Jika pemasangan cincin terlambat, cincin akan susah terpasang karena kaki anak perkutut sudah tumbuh besar dan kaku.

Cara Merawat Piyik Perkutut dan Gresik
Sengingatku foto ini piyik perkutut kujepret di Lamongan
Setelah dipasangi cincin atau umur sepuluh  hari,  anak  perkutut  bisa tetap dipercayakan ke induknya sendiri   sepanjang   induknya tidak    menelantarkan    anak-anaknya atau dititipkan ke puter untuk   dibesarkan.   Dengan   dititipkannya anak perkutut ke puter, induk perkutut dapat segera bertelur lagi. Namun, jangan lupa untuk membuang bahan sarangnya dan mengganti bahan sarang yang baru seminggu kemudian. Anak perkutut akan diasuh oleh puter hingga mampu hidup sendiri.
Umur dua minggu bulu-bulu jarum mulai mengembang dan anak perkutut mulai berusaha keluar dari sarang. Pada umur ini, anak perkutut sering terlihat bertengger di tenggeran. Gerakannya menjadi semakin aktif, terutama saat lapar. Kakinya mulai bisa digunakan untuk melompat, sedangkan sayapnya mulai bisa dikepakkan.
Pada umur tiga minggu, anak perkutut mulai sering mengepak-ngepakkan sayap. Bulu-bulunya pun semakin sempurna menutup tubuh. Ketika lapar anak perkutut seumur ini akan mengejar induknya untuk minta suap. Sarang semakin sering ditinggalkan.
Umur empat minggu anak perkutut mulai bisa terbang meskipun belum sempurna. Selain bisa terbang, anak perkutut juga mulai bisa makan sendiri. Anak perkutut yang telah berumur empat minggu bisa dipisah dari induknya (disapih).

E     Menjaga Kesehatan Induk
Sangkar, pakan, dan air minum yang selalu terjaga kebersihannya sebenarnya sudah bisa menghindarkan perkutut dari serangan penyakit. Meskipun demikian, adakalanya perkutut masih juga terserang penyakit. Cadangan dan mencret merupakan contoh penyakit yang kadang-kadang menyerang perkutut.

1.     Cacingan
Perkutut yang terserang cacing menampikkan gejala kurus dan ekor sering digerak-gerakkan (seakan-akan berusaha membuang sesuatu dari kloaka). Kadang-kadang pada kotorannya dijumpai cacing.
Cacing InsaAlloh bisa dibasmi dengan obat cacing untuk burung

2.     Mencret
Kondisi fisik kotoran bisa digunakan untuk mengetahui gangguan penyakit pencernaan. Perkutut yang sehat mengeluarkan ko toran dengan kondisi padat lunak (adakalanya keluarnya kotoran dibarengi dengan keluarnya cairan bening sehingga berkesan seperti mencret, padahal tidak).
Mencret merupakan gangguan pencernaan dengan tanda kotoran sangat lembek berwarna putih atau hijau. Mencret biasanya diikuti dengan menurunnya vitalitas hidup: perkutut terlihat lesu dan nafsu makan berkurang. Jika terlihat gejala seperti ini, air minum perkutut bisa diberi obat B*rdBl*wn. Obat ini akan memulihkan kesehatan perkutut jika mencret yang dideritanya belum parah.

Cara Memelihara Piyik / Anakan Perkutut 

Para peternak perkutut tentulah mempunyai kiat sendiri-sendiri sesuai selera masing-masing dan berdasarkan pengetahuan yang diyakini benar untuk memlihara piyik perkutut, mulai dari telor menetas sampai piyik berumur 5(lima) bulan.

Demikian pula penulis, juga mengeterapkan cara untuk memelihara piyik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki disamping pengalaman yang didapatnya selama lebih dari setahun ini membuat peternakan perkutut secara sederhana.

Artikel :
Cara Ternak Burung Cucak Rowo 
Cara Mudah Ternak Burung Lovebird 
Cara Ternak Burung Murai Batu


Langkah-I 

Telor-telor perkutut selama ini tetap diberikan kepada Induknya untuk mengeraminya sampai menetas setelah sekitar 14-15 hari. Dalam keadaan tidak normal bisa saja terjadi, telor ditinggalkan induknya setelah dierami hanya beberapa hari, maka telor tersebut akan diusahakan dititipkan Puter untuk melanjutkan mengeraminya.

Setelah telor menetas, maka piyik-piyik tersebut paling tidak selama 7(tujuh)-9(sembilan) hari masih akan tetap bersama induk perkutut untuk diloloh ( diberi makan/minum ) sampai waktunya untuk dipasangkan Ring pada kakinya.

Langkah-II 

Kemudian ada 2(dua) cara yang dilakukan untuk pemeliharaan/membesarkan piyik-piyik tersebut yaitu :


  1. Piyik-piyik tetap diasuh dan dibesarkan induknya sendiri sampai waktunya disapih/dipisahkan setelah piyik berumur sekitar 1.5 bulan atau ketika induknya sudah mulai bertelor lagi.
  2. Piyik-piyik diasuh dan dibesarkan oleh induk Puter. Jika cara ini dilakukan, maka perlu dipilih Puter yang baik dan sehat serta yang sedang mengerami telornya minimal sudah 10 hari lamanya, supaya sudah menghasilkan susu ditemboloknya.
Untuk mempercepat pertumbuhan si piyik, dapat diberikan makanan tambahan berupa Voer atau Dog food, atau kacang kedelai putih yang ditumbuk menjadi agak halus dicampurkan kedalam makanan induknya yang biasanya terdiri dari ; Millet putih, Jawawut atau Millet merah, Ketan hitam, Beras merah, Gabah putih/merah dan juga Jagung beras. Disamping itu juga tambahan Vitamin pada minumannya dan agar diusahakan piyik-piyik mendapatkan sinar matahari pagi selama 2-3 jam per hari.

Langkah-III 

Piyik-piyik yang berumur sekitar 1.5 bulan setelah disapih/dipisahkan dari induknya atau Puter, dimasukkan kedalam kandang sedang ukuran kira-kira 50 x 50 x 80 cm3 yang dapat diisi sebanyak 7-8 piyik perkutut.

Untuk menjaga kesehatan dan mempercepat pertumbuhan, maka piyik-piyik tersebut diberikan Vitamin tambahan yaitu misalnya ; B-plex, minyak ikan, kalsium/kalg juga obat anti cacing ( Combantrin sebesar 1/12 tablet ) dengan cara melolohkannya.

Agar diusahakan piyik-piyik yang dicampur dalam satu kandang mempunyai umur yang tidak jauh berbeda ( misalnya bedanya hanya kira-kira seminggu masih bisa ). Juga agar diusahakan kandang piyik ini dijemur pada sinar matahari pagi selama 2-3 jam per hari.

Pada umur 1.5 – 2.5 bulan ini, piyik-piyik tersebut sudah dapat mulai dipantau suaranya, walaupun masih berupa suara angin, sehingga sudah dapat mulai diadakan seleksi mana piyik yang berprospek dan mana yang biasa-biasa saja.

Pada tahap ini biasanya masih dibantu penghangat lampu dimalam hari, terutama saat udara dingin karena hujan dimusim penghujan atau waktu kelihatannya kurang sehat.

Langkah-IV 

Menjelang piyik berumur sekitar 2.5 bulan biasanya bulu-bulunya mulai rontok untuk ganti bulu, maka sebaiknya mereka dapat ditempatkan di kandang umbaran yang agak luas misalkan ukuran : 100 x 200 x 300 cm3 atau bisa sedikit lebih kecil juga bisa. Dan sebelum diumbar piyik-piyik tersebut sekali lagi diberikan obat anti cacing dan kalau perlu minyak ikan.

Selama 2 – 3 minggu didalam kandang umbaran tersebut, piyik-piyik dengan leluasa terbang kesana-kemari sambil melepaskan bulu-bulu piyiknya ( rontok ) dan badanya menjadi lebih sehat dengan gerakan terbang tersebut.

Langkah-V 

Selepas piyik berumur 3 – 3.5 bulan bertepatan dengan selesainya pergantian bulu, suara anggungannya juga sudah mulai pecah/keras, sehingga dapat diangkat dari kandang umbaran dan dimasukkan ke sangkar soliter untuk selanjutnya dapat mulai dilatih dengan menggantungkan di tiang atau dikerek di tiang gantangan sambil sesekali diikutkan lomba piyik hanging sampai umurnya mencapai 5 bulan selanjutnya piyik-piyik tersebut akan menjadi Perkutut Junior.

Untuk tahapan ini piyik-piyik sudah dibiasakan dimandikan sekali seminggu, biasanya setiap hari Kamis pagi/sore yaitu 2 hari menjelang hari lomba yang biasanya diadakan pada tiap hari Sabtu pagisore untuk kelas piyik. Sambil diberikan jamu-jamuan baik berupa yang sudah jadi yang dapat dibeli di pasar burung misalkan yang bermerek B*m* S*kt* atau P*rik*sit, dll., juga bisa dengan daun-daunan dari tanaman Saga, Katuk, dll. yang dihaluskan dan dijadikan bulat-bulat kecil dengan cara melolohkannya atau air perasannya diminumkan.

Demikian Artikel seputar anakan burung, dimana kudapatkan dari beberapa informasi internet kemudian beberapa kata kurubah atau kutambahkan, jadi bila ada tips trik ini yang kurang tepat mohon di share di kotak komentar di bawah ini, mohon maaf bila ada salah kata dan postingan kali ini mengenai Cara Merawat Piyik Perkutut dan Makanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar