Cara Merawat Piyik Perkutut dan Makanan sangat penting dalam menunjang salah satu point dalam perkembangan trotolan / anakan itu sendiri. Seminggu setelah menetas dengan perkembangan wajar, anak perkutut
umumnya tentulah sudah tumbuh besar. Sebagian besar tubuhnya sudah ditumbuhi bulu-bulu
jarum. Pada umur ini, anak perkutut belum aktif bergerak. Organ-organ
geraknya, sayap dan kaki, masih terlihat sangat lemah. Kakinya belum
mampu mengangkat tubuh dan sayapnya belum bisa dikepak-kepakkan.
1. Cacingan
Demikian pula penulis, juga mengeterapkan cara untuk memelihara piyik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki disamping pengalaman yang didapatnya selama lebih dari setahun ini membuat peternakan perkutut secara sederhana.
Artikel :
Cara Ternak Burung Cucak Rowo
Cara Mudah Ternak Burung Lovebird
Cara Ternak Burung Murai Batu
Langkah-I
Telor-telor perkutut selama ini tetap diberikan kepada Induknya untuk mengeraminya sampai menetas setelah sekitar 14-15 hari. Dalam keadaan tidak normal bisa saja terjadi, telor ditinggalkan induknya setelah dierami hanya beberapa hari, maka telor tersebut akan diusahakan dititipkan Puter untuk melanjutkan mengeraminya.
Setelah telor menetas, maka piyik-piyik tersebut paling tidak selama 7(tujuh)-9(sembilan) hari masih akan tetap bersama induk perkutut untuk diloloh ( diberi makan/minum ) sampai waktunya untuk dipasangkan Ring pada kakinya.
Langkah-II
Kemudian ada 2(dua) cara yang dilakukan untuk pemeliharaan/membesarkan piyik-piyik tersebut yaitu :
Langkah-III
Piyik-piyik yang berumur sekitar 1.5 bulan setelah disapih/dipisahkan dari induknya atau Puter, dimasukkan kedalam kandang sedang ukuran kira-kira 50 x 50 x 80 cm3 yang dapat diisi sebanyak 7-8 piyik perkutut.
Untuk menjaga kesehatan dan mempercepat pertumbuhan, maka piyik-piyik tersebut diberikan Vitamin tambahan yaitu misalnya ; B-plex, minyak ikan, kalsium/kalg juga obat anti cacing ( Combantrin sebesar 1/12 tablet ) dengan cara melolohkannya.
Agar diusahakan piyik-piyik yang dicampur dalam satu kandang mempunyai umur yang tidak jauh berbeda ( misalnya bedanya hanya kira-kira seminggu masih bisa ). Juga agar diusahakan kandang piyik ini dijemur pada sinar matahari pagi selama 2-3 jam per hari.
Pada umur 1.5 – 2.5 bulan ini, piyik-piyik tersebut sudah dapat mulai dipantau suaranya, walaupun masih berupa suara angin, sehingga sudah dapat mulai diadakan seleksi mana piyik yang berprospek dan mana yang biasa-biasa saja.
Pada tahap ini biasanya masih dibantu penghangat lampu dimalam hari, terutama saat udara dingin karena hujan dimusim penghujan atau waktu kelihatannya kurang sehat.
Langkah-IV
Menjelang piyik berumur sekitar 2.5 bulan biasanya bulu-bulunya mulai rontok untuk ganti bulu, maka sebaiknya mereka dapat ditempatkan di kandang umbaran yang agak luas misalkan ukuran : 100 x 200 x 300 cm3 atau bisa sedikit lebih kecil juga bisa. Dan sebelum diumbar piyik-piyik tersebut sekali lagi diberikan obat anti cacing dan kalau perlu minyak ikan.
Selama 2 – 3 minggu didalam kandang umbaran tersebut, piyik-piyik dengan leluasa terbang kesana-kemari sambil melepaskan bulu-bulu piyiknya ( rontok ) dan badanya menjadi lebih sehat dengan gerakan terbang tersebut.
Langkah-V
Selepas piyik berumur 3 – 3.5 bulan bertepatan dengan selesainya pergantian bulu, suara anggungannya juga sudah mulai pecah/keras, sehingga dapat diangkat dari kandang umbaran dan dimasukkan ke sangkar soliter untuk selanjutnya dapat mulai dilatih dengan menggantungkan di tiang atau dikerek di tiang gantangan sambil sesekali diikutkan lomba piyik hanging sampai umurnya mencapai 5 bulan selanjutnya piyik-piyik tersebut akan menjadi Perkutut Junior.
Untuk tahapan ini piyik-piyik sudah dibiasakan dimandikan sekali seminggu, biasanya setiap hari Kamis pagi/sore yaitu 2 hari menjelang hari lomba yang biasanya diadakan pada tiap hari Sabtu pagisore untuk kelas piyik. Sambil diberikan jamu-jamuan baik berupa yang sudah jadi yang dapat dibeli di pasar burung misalkan yang bermerek B*m* S*kt* atau P*rik*sit, dll., juga bisa dengan daun-daunan dari tanaman Saga, Katuk, dll. yang dihaluskan dan dijadikan bulat-bulat kecil dengan cara melolohkannya atau air perasannya diminumkan.
Demikian Artikel seputar anakan burung, dimana kudapatkan dari beberapa informasi internet kemudian beberapa kata kurubah atau kutambahkan, jadi bila ada tips trik ini yang kurang tepat mohon di share di kotak komentar di bawah ini, mohon maaf bila ada salah kata dan postingan kali ini mengenai Cara Merawat Piyik Perkutut dan Makanan
Pada umur sekitar sepuluh hari, mungkin ada yang melakukan pemasangan cincin pada kaki anak perkutut. Pemasangan
dilakukan dengan cara memasukkan cincin pada tiga jari yang menghadap ke
depan, lalu didorong ke belakang hingga melewati jari yang menghadap ke
belakang. Setelah melewati jari yang menghadap ke belakang berarti
cincin telah terpasang pada kaki perkutut. Jika pemasangan cincin
terlambat, cincin akan susah terpasang karena kaki anak perkutut sudah
tumbuh besar dan kaku.
Sengingatku foto ini piyik perkutut kujepret di Lamongan |
Setelah dipasangi cincin atau umur
sepuluh hari, anak perkutut bisa tetap dipercayakan ke induknya
sendiri sepanjang induknya tidak menelantarkan anak-anaknya
atau dititipkan ke puter untuk dibesarkan. Dengan dititipkannya
anak perkutut ke puter, induk perkutut dapat segera bertelur lagi.
Namun, jangan lupa untuk membuang bahan sarangnya dan mengganti bahan
sarang yang baru seminggu kemudian. Anak perkutut akan diasuh oleh puter
hingga mampu hidup sendiri.
Umur dua minggu bulu-bulu jarum mulai
mengembang dan anak perkutut mulai berusaha keluar dari sarang. Pada
umur ini, anak perkutut sering terlihat bertengger di tenggeran.
Gerakannya menjadi semakin aktif, terutama saat lapar. Kakinya mulai
bisa digunakan untuk melompat, sedangkan sayapnya mulai bisa dikepakkan.
Pada umur tiga minggu, anak perkutut
mulai sering mengepak-ngepakkan sayap. Bulu-bulunya pun semakin sempurna
menutup tubuh. Ketika lapar anak perkutut seumur ini akan mengejar
induknya untuk minta suap. Sarang semakin sering ditinggalkan.
Umur empat minggu anak perkutut mulai
bisa terbang meskipun belum sempurna. Selain bisa terbang, anak perkutut
juga mulai bisa makan sendiri. Anak perkutut yang telah berumur empat
minggu bisa dipisah dari induknya (disapih).
E Menjaga Kesehatan Induk
Sangkar, pakan, dan air minum yang selalu
terjaga kebersihannya sebenarnya sudah bisa menghindarkan perkutut dari
serangan penyakit. Meskipun demikian, adakalanya perkutut masih juga
terserang penyakit. Cadangan dan mencret merupakan contoh penyakit yang
kadang-kadang menyerang perkutut.
Perkutut yang terserang cacing
menampikkan gejala kurus dan ekor sering digerak-gerakkan (seakan-akan
berusaha membuang sesuatu dari kloaka). Kadang-kadang pada kotorannya
dijumpai cacing.
Cacing InsaAlloh bisa dibasmi dengan obat cacing untuk burung
2. Mencret
Kondisi fisik kotoran bisa digunakan
untuk mengetahui gangguan penyakit pencernaan. Perkutut yang sehat
mengeluarkan ko toran dengan kondisi padat lunak (adakalanya keluarnya
kotoran dibarengi dengan keluarnya cairan bening sehingga berkesan
seperti mencret, padahal tidak).
Mencret merupakan gangguan pencernaan
dengan tanda kotoran sangat lembek berwarna putih atau hijau. Mencret
biasanya diikuti dengan menurunnya vitalitas hidup: perkutut terlihat
lesu dan nafsu makan berkurang. Jika terlihat gejala seperti ini, air
minum perkutut bisa diberi obat B*rdBl*wn. Obat ini akan memulihkan kesehatan perkutut jika mencret yang dideritanya belum parah.
Para peternak perkutut tentulah mempunyai kiat sendiri-sendiri sesuai selera masing-masing dan berdasarkan pengetahuan yang diyakini benar untuk memlihara piyik perkutut, mulai dari telor menetas sampai piyik berumur 5(lima) bulan.Cara Memelihara Piyik / Anakan Perkutut
Demikian pula penulis, juga mengeterapkan cara untuk memelihara piyik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki disamping pengalaman yang didapatnya selama lebih dari setahun ini membuat peternakan perkutut secara sederhana.
Artikel :
Cara Ternak Burung Cucak Rowo
Cara Mudah Ternak Burung Lovebird
Cara Ternak Burung Murai Batu
Langkah-I
Telor-telor perkutut selama ini tetap diberikan kepada Induknya untuk mengeraminya sampai menetas setelah sekitar 14-15 hari. Dalam keadaan tidak normal bisa saja terjadi, telor ditinggalkan induknya setelah dierami hanya beberapa hari, maka telor tersebut akan diusahakan dititipkan Puter untuk melanjutkan mengeraminya.
Setelah telor menetas, maka piyik-piyik tersebut paling tidak selama 7(tujuh)-9(sembilan) hari masih akan tetap bersama induk perkutut untuk diloloh ( diberi makan/minum ) sampai waktunya untuk dipasangkan Ring pada kakinya.
Langkah-II
Kemudian ada 2(dua) cara yang dilakukan untuk pemeliharaan/membesarkan piyik-piyik tersebut yaitu :
- Piyik-piyik tetap diasuh dan dibesarkan induknya sendiri sampai waktunya disapih/dipisahkan setelah piyik berumur sekitar 1.5 bulan atau ketika induknya sudah mulai bertelor lagi.
- Piyik-piyik diasuh dan dibesarkan oleh induk Puter. Jika cara ini dilakukan, maka perlu dipilih Puter yang baik dan sehat serta yang sedang mengerami telornya minimal sudah 10 hari lamanya, supaya sudah menghasilkan susu ditemboloknya.
Langkah-III
Piyik-piyik yang berumur sekitar 1.5 bulan setelah disapih/dipisahkan dari induknya atau Puter, dimasukkan kedalam kandang sedang ukuran kira-kira 50 x 50 x 80 cm3 yang dapat diisi sebanyak 7-8 piyik perkutut.
Untuk menjaga kesehatan dan mempercepat pertumbuhan, maka piyik-piyik tersebut diberikan Vitamin tambahan yaitu misalnya ; B-plex, minyak ikan, kalsium/kalg juga obat anti cacing ( Combantrin sebesar 1/12 tablet ) dengan cara melolohkannya.
Agar diusahakan piyik-piyik yang dicampur dalam satu kandang mempunyai umur yang tidak jauh berbeda ( misalnya bedanya hanya kira-kira seminggu masih bisa ). Juga agar diusahakan kandang piyik ini dijemur pada sinar matahari pagi selama 2-3 jam per hari.
Pada umur 1.5 – 2.5 bulan ini, piyik-piyik tersebut sudah dapat mulai dipantau suaranya, walaupun masih berupa suara angin, sehingga sudah dapat mulai diadakan seleksi mana piyik yang berprospek dan mana yang biasa-biasa saja.
Pada tahap ini biasanya masih dibantu penghangat lampu dimalam hari, terutama saat udara dingin karena hujan dimusim penghujan atau waktu kelihatannya kurang sehat.
Langkah-IV
Menjelang piyik berumur sekitar 2.5 bulan biasanya bulu-bulunya mulai rontok untuk ganti bulu, maka sebaiknya mereka dapat ditempatkan di kandang umbaran yang agak luas misalkan ukuran : 100 x 200 x 300 cm3 atau bisa sedikit lebih kecil juga bisa. Dan sebelum diumbar piyik-piyik tersebut sekali lagi diberikan obat anti cacing dan kalau perlu minyak ikan.
Selama 2 – 3 minggu didalam kandang umbaran tersebut, piyik-piyik dengan leluasa terbang kesana-kemari sambil melepaskan bulu-bulu piyiknya ( rontok ) dan badanya menjadi lebih sehat dengan gerakan terbang tersebut.
Langkah-V
Selepas piyik berumur 3 – 3.5 bulan bertepatan dengan selesainya pergantian bulu, suara anggungannya juga sudah mulai pecah/keras, sehingga dapat diangkat dari kandang umbaran dan dimasukkan ke sangkar soliter untuk selanjutnya dapat mulai dilatih dengan menggantungkan di tiang atau dikerek di tiang gantangan sambil sesekali diikutkan lomba piyik hanging sampai umurnya mencapai 5 bulan selanjutnya piyik-piyik tersebut akan menjadi Perkutut Junior.
Untuk tahapan ini piyik-piyik sudah dibiasakan dimandikan sekali seminggu, biasanya setiap hari Kamis pagi/sore yaitu 2 hari menjelang hari lomba yang biasanya diadakan pada tiap hari Sabtu pagisore untuk kelas piyik. Sambil diberikan jamu-jamuan baik berupa yang sudah jadi yang dapat dibeli di pasar burung misalkan yang bermerek B*m* S*kt* atau P*rik*sit, dll., juga bisa dengan daun-daunan dari tanaman Saga, Katuk, dll. yang dihaluskan dan dijadikan bulat-bulat kecil dengan cara melolohkannya atau air perasannya diminumkan.
Demikian Artikel seputar anakan burung, dimana kudapatkan dari beberapa informasi internet kemudian beberapa kata kurubah atau kutambahkan, jadi bila ada tips trik ini yang kurang tepat mohon di share di kotak komentar di bawah ini, mohon maaf bila ada salah kata dan postingan kali ini mengenai Cara Merawat Piyik Perkutut dan Makanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar